A. PENGERTIAN
THAHARAH
Thaharah
menurut bahasa artinya “bersih” Sedangkan menurut istilah syara’ thaharah
adalah bersih dari hadas dan najis. Selain itu thaharah dapat juga
diartikan mengerjakan pekerjaan yang membolehkan shalat, berupa wudhu, mandi,
tayamum dan menghilangkan najis.
Ujang Erianto |
Atau
thaharah juga dapat diartikan melaksanakan pekerjaan dimana tidak sah
melaksanakan shalat kecuali dengannya yaitu menghilangkan atau mensucikan diri
dari hadas dan najis dengan air
Bersuci dari
najis berlaku pada badan, pakaian dan tempat. Cara menghilangkannya harus dicuci
dengan airsuci dan mensucikan.
B. DALIL-DALIL
THAHARAN
Dalil-dalil tentang thaharah.
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang
yang bersuci. (Al-Baqarah : 122).
Dari mus”ab bin sa,id
berkata: Abdullah bin umar pernah menjenguk ibnu amir yang sedang sakit. Ibnu
amir berkata: “Apakah kamu tidak mau mendo’akan aku, hai ibnu umar?”. Ibnu umar
berkata: “saya pernah mendengar Rasulullah SAW. Bersabda: “Shalat yang tanpa
bersuci tidak diterima begitu pula sedekah dari hasil korupsi”. Sedang kamu adalah penguasa bashrah.
TUJUAN
THAHARAH
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan disyariatkannya
thaharah, diantaranya:
1.
Guna menyucikan diri dari kotoran berupa hadats dan najis.
2.
Sebagai syarat sahnya shalat dan ibadah seorang hamba.
Nabi Saw bersabda:
“Allah tidak menerima shalat seorang
diantara kalian jika ia berhadas, sampai ia wudhu”, karena termasuk yang
disukari Allah, bahwasanya Allah SWT memuji orang-orang yang bersuci : firman-Nya,
yang artinya : “sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat
dan mensucikan dirinya”.(Al-Baqarah:122)
Thaharah memiliki
hikmah tersendiri, yakni sebagai pemelihara serta pembersih diri dari berbagai
kotoran maupun hal-hal yang mengganggu dalam aktifitas ibadah seorang hamba.
Seorang hamba yang
seanantiasa gemar bersuci ia akan memiliki keutamaan-keutamaan yang
dianugerahkan oleh Alloh di akhirat nanti. Thaharah juga membantu seorang hamba
untuk mempersiapakan diri sebelum melakukan ibadah-ibadah kepada Alloh. Sebagai
contoh seorang yang shalat sesungguhnya ia sedang menghadap kepada Alloh,
karenanya wudhu membuat agar fikiran hamba bisa siap untuk beribadah dan bisa
terlepas dari kesibukan-kesibukan duniawi, maka diwajibkanlah wudhu sebelum sholat
karena wudhu adalah sarana untuk menenangkan dan meredakan fikiran dari
kesibukan-kesibukan duniawi untuk siap melaksanakan sholat.
D. PEMBAGIAN
THAHARAH
Kita bisa membagi
thaharah secara umum menjadi dua macam pembagian yang besar yaitu: Taharah
Hakiki dan Taharah Hukmi.
1.
Thaharah Hakiki
Thaharah secara hakiki maksudnya adalah hal-hal yang
terkait dengan kebersihan badan, pakaian dan tempat shalat dari najis.
Boleh dikatakan bahwa thaharah secara hakiki adalah terbebasnya seseorang
dari najis. Seseorang yang shalat yang memakai pakaian yang ada noda darah atau
air kencing tidak sah shalatnya. Karena ia tidak terbebas dari ketidak sucian
secara hakiki.
Thaharah secara hakiki bisa didapat dengan
menghilangkan najis yang menempel baik pada badan, pakaian atau tempat untuk
melakukan ibaadah ritual, caranya bermacam-macam tergantuk level
kenajisannya.bila najis itu ringan cukup dengan memercikan air saja, maka najis
itu dianggap sudah lenyap, bila najis itu berat, harus dicuci dengan air 7 kali
dan salah satunya dengan tanah. Bila najis itu pertengahan, disucikan dengan
cara, mencusikanya dengan air biasa hingga hilang warna najisnya, dan juga
hilang bau najisnya dan hilang rasa najisnya.
2.
Thaharah Hukmi.
Seseorang yang tidak batal wudhunya, boleh jadi secara
fisik tidak ada kotoran yang menimpanya. Namun dia wajib berthaharah ulang
dengan cara berwudhu, bila ia ingin melakukan ibadah tertentu seperti shalat,
thawaf dan lain-lainnya.
Demikian pula dengan orang yang keluar mani. Meski dia
telah membersihkannya dengan bersih, lalu mengganti bajunya dengan yang
baru, dia tetap belum dikatakan suci dari hadas besar hingga selesai dari mandi
janabah.
Jadi secara thaharah secara hukmi adalah kesucian
secara ritual, dimana secara fisik memang tidak ada kotoran yang menempel,
namun seolah-olah dirinya tidak suci untuk melakukan ibadah ritual. Thaharah
secara hukmi dilakukan dengan cara wudhu atau mandi janabah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar