PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bahan Ajar
Bahan ajar dapat diartikan bahan-bahan atau materi pelajaran
yang disusun secara lengkap dan sistematis
berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan guru dan siswa
dalam proses pembelajaran. Bahan ajar bersifat sistematis artinya disusun
secara urut sehingga memudahkan siswa
belajar. Di samping itu bahan ajar juga bersifat unik dan spesifik. Unik
maksudnya bahan ajar hanya digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam proses
pembelajaran tertentu, dan spesifik artinya isi bahan ajar dirancang sedemikian
rupa hanya untuk mencapai kompetensi tertentu dari sasaran tertentu.
Paul S. Ache, mengemukakan tentang teching material yaitu ‘
book can be used as reference material, or the can be used as paper weights,
but the cannot teach. Buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan atau dapat
digunakan sebagai bahan ajar yang tertulis.
Dalam Website Dikmenjur, dikemukakan pengertian bahwa bahan
ajar merupakan seperangkat materi atau substansi pembelajaran (teaching
material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok yang utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Karena dengan
bahan ajar inilah siswa dapat mempelajari suatu kompetensi dasar atau KD secara
runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua
kompetensi secara utuh dan padu.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National
Center for Competency Based Training).
2.2 Macam-macam Bahan Ajar
Bahan ajar pandang
(visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku,
modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non
cetak (non printed), seperti model/maket.
Bahan ajar dengar
(audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
Bahan ajar pandang dengar (audio visual)
seperti video compact disk, film.
Bahan ajar
multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer
Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif,
dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
2.3 Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi
pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
Prinsip relevansi
artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau
ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebagai misal, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal
fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau ghbahan
hafalan.
Prinsip konsistensi
artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam,
maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
adalah pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Prinsip kecukupan
artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa
menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit,
dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu
banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
mempelajarinya.
2.4 Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar
Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru
dan harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang
benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi :
Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar
Mengidentifikasi
jenis-jenis materi bahan ajar
Memilih bahan ajar
yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
telah teridentifikasi tadi.
Memilih sumber
bahan ajar. Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu
diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap
aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang
berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis aspek
standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis
materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek
kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta,
konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987).
Materi jenis fakta
adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa
sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya.
Materi konsep
berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi.
Materi jenis
prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.
Materi jenis
prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya
langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara
pembuatan bel listrik.
Materi pembelajaran
aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan (apresisasi),
internalisasi, dan penilaian.
Materi pembelajaran
aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
Memilih jenis
materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah
termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih
daripada satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang
akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya.
Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah
memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi
pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis
materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan
sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-beda. Misalnya, metode mengajarkan
materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”,
“jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur
adalah “demonstrasi”.
Memilih sumber
bahan ajar
Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah
menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita
temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran,
internet, media audiovisual, dsb.
2.5 Penggunaan Bahan Ajar
Penggunaan bahan
ajar dalam proses pembelajaran memiliki peran penting. Peran tersebut menurut
Tian Belawati (2003: 1.4 – 1.9) meliputi peran bagi guru, siswa, dalam pembelajaran klasikal,
individual, maupun kelompok. Agar diperoleh pemahaman yang lebih jelas akan
dijelaskan masing-masing peran sebagai berikut:
Bagi Guru; bahan ajar bagi guru memiliki peran yaitu:
1. Menghemat waktu
guru dalam mengajar. Adanya bahan ajar, siswa dapat ditugasi mempelajari
terlebih dahulu topik atau materi yang akan dipelajarinya, sehingga guru tidak
perlu menjelaskan secara rinci lagi.
2. Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang
fasilitator. Adanya bahan ajar dalam
kegiatan pembelajaran maka guru lebih bersifat memfasilitasi siswa dari pada
penyampai materi pelajaran.
3. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
interaktif. Adanya bahan ajar maka pembelajaran akan lebih efektif karena guru
memiliki banyak waktu untuk membimbing siswanya dalam memahami suatu topik
pembelajaran, dan juga metode yang
digunakannya lebih variatif dan interaktif karena guru tidak cenderung
berceramah.
Bagi Siswa; bahan ajar bagi siswa memiliki peran yakni:
1. Siswa dapat belajar tanpa kehadiran/harus ada guru
2. Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja dikehendaki
3. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan sendiri.
4. Siswa dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya
sendiri.
5. Membantu potensi untuk menjadi pelajar mandiri.
Dalam Pembelajaran Klasikal; bahan ajar memiliki peran yakni:
1. dapat dijadikan
sebagai bahan yang tak terpisahkan dari buku utama
2. dapat dijadikan pelengkap/suplemen buku utama.
3. dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. dapat dijadikan sebagai bahan yang mengandung penjelasan
tentang bagaimana mencari penerapan, hubungan, serta keterkaitan antara satu
topik dengan topik lainnya.
Dalam Pembelajaran Individual; bahan ajar memiliki peran
yakni:
1. sebagai media
utama dalam proses pembelajaran
2. alat yang digunakan
untuk menyusun dan mengawasi proses siswa memperoleh informasi.
3. penunjang media
pembelajaran individual lainnya.
Dalam Pembelajaran Kelompok; bahan ajar memiliki peran yakni:
sebagai bahan
terintegrasi dengan proses belajar
kelompok.
sebagai bahan
pendukung bahan belajar utama
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bahan ajar dapat dikatakan sebagai sabuah alat penunjang
serta pendukung proses pembelajaran. Pemilihan bahan ajar sebagai penunjang dan
pendukung pembelajaran yang tepat dapat mempermudah proses pembelajaran, selain
itu dengan penggunaan bahan ajar yang sesuai peran siswa akan lebih dominan
dalam proses pembelajaran walaupun pada dasarnya peran guru juga diharapkan
lebih aktif.
Bahan ajar yang dipilih dalam proses pembelajaran juga harus
sesuai dengan materi serta mata pelajaran yang diajarkan, agar poin yang
disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Sebelum menggunakan sebuah
bahan ajar baik cetak, suara, video maupun interaktif guru guru harus terlebih
dahulu mengetahui fungsi serta jenisnya
agar materi yang dituangkan dalam bahan ajar sesuai dengan kompetensi dasar dan
standar kompetensi. Selain itu guru dalam pemilihan serta penggunaan bahan ajar
dituntut kreatif agar bahan ajar yang diberikan kepada siswa dapat dijadikan
sebagai motivasi belajar sehingga atmosfer pembelajaran lebih kondusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar